![]() |
| Foto: Antara |
KOMINFORMA, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapan mengerahkan hingga 20.000 prajurit TNI untuk membantu misi perdamaian di Gaza, Palestina. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa para prajurit yang disiapkan akan difokuskan pada tugas kesehatan dan konstruksi, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam keterangannya, Sjafrie menyebut bahwa Indonesia telah menyiapkan kekuatan maksimal apabila dibutuhkan dalam misi kemanusiaan tersebut. “Kami maksimalkan 20.000 prajurit kami siapkan, dengan spesifikasi pada kesehatan dan konstruksi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah masih menunggu keputusan resmi dari komunitas internasional mengenai skema penempatan pasukan.
Penempatan pasukan Indonesia berpotensi dilakukan melalui dua jalur, yakni di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atau melalui organisasi internasional yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat, sebagai bagian dari upaya membentuk pasukan stabilisasi multinasional di Gaza.
Meski begitu, keputusan final mengenai jumlah, waktu pengiriman, dan format operasi masih menunggu pembahasan lebih lanjut di tingkat global.
Dengan menekankan dukungan kesehatan dan rekonstruksi infrastruktur, pemerintah menegaskan bahwa peran Indonesia adalah membantu pemulihan Gaza pascakonflik, bukan operasi militer ofensif.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam misi perdamaian dunia, sekaligus mempertegas posisi negara dalam upaya internasional membantu rakyat Palestina.


