Kalila

Kalila

Solusi Limbah Sapi dan Pupuk Kimia: KKN UMD Wonosuko Perkenalkan Pupuk Genderuwo

Redaksi
29 Jul 2025, 13:50 WIB Last Updated 2025-08-03T08:10:16Z
KKN Mahasiswa UNEJ gelar pelatihan pembuatan pupuk kandang non fermentasi di Desa Wonosuko Bondowoso

KOMINFORMA, BONDOWOSO – Mahasiswa Universitas Jember yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Universitas Membangun Desa (KKN UMD) menggagas pelatihan pembuatan pupuk kandang non fermentasi di Desa Wonosuko, Kabupaten Bondowoso, pada Selasa (29/7/2025). Inisiatif ini menyasar dua persoalan utama: limbah peternakan yang tak tertangani dan ketergantungan petani pada pupuk kimia. 

Program ini digerakkan oleh salah satu anggota KKN, Arrijal Habiibullah Santoso, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Ia menuturkan bahwa pelatihan tersebut muncul dari hasil pemetaan masalah yang mereka lakukan di desa. 

“Berdasarkan data yang kami peroleh, terdapat 2000 ekor sapi di Desa Wonosuko. Jumlah ternak yang besar ini berdampak pada kerusakan lingkungan karena belum adanya solusi dalam mengolah limbah kotoran sapi. Kemudian, warga yang bermata pencaharian sebagai petani masih bergantung pada penggunaan pupuk kimia, tanpa mempertimbangkan kerusakan tanah dan lingkungan. Dari kedua hal tersebutlah, kami ingin menyusun suatu program kerja yang dapat memberikan solusi praktis dalam mengatasi permasalahan limbah kotoran sapi dan meminimalisir penggunaan pupuk kimia oleh para petani,” jelasnya. 

Tak bekerja sendiri, kelompok KKN ini juga menggandeng PT Indofast Agro Nusantara, perusahaan berbasis di Kecamatan Genteng, Banyuwangi, yang bergerak di bidang inovasi pertanian ramah lingkungan. 

Perwakilan perusahaan, Gatrawan, mengungkapkan bahwa sinergi ini bertujuan memberikan alternatif kepada petani dalam pengolahan limbah ternak, sekaligus menyadarkan mereka atas risiko penggunaan pupuk berbahan kimia. 

“Kami perwakilan PT Indofast Agro Nusantara yang terletak di Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, melakukan pelatihan pembuatan pupuk kandang non fermentasi atau yang biasa kami sebut sebagai pupuk genderuwo, sebagai solusi untuk kelangkaan pupuk dan rusaknya lahan pertanian di Indonesia. Ramuan pupuk genderuwo ini bisa menjadi salah satu alternatif pengganti pupuk kimia, serta bisa memperbaiki unsur hara di dalam tanah. Bagi para petani di luar Desa Wonosuko, yang ingin mengetahui tata cara pembuatan pupuk kandang non fermentasi ini bisa dilihat di akun media sosial kami,” terangnya. 

Bagi kelompok KKN UMD, pelatihan ini merupakan langkah awal menuju kemandirian pangan masyarakat desa. Mereka ingin membuka jalan bagi para petani untuk lebih hemat, sekaligus lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. 

Dengan teknologi sederhana dan bahan baku yang mudah didapat, pupuk kandang non fermentasi yang diperkenalkan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani Wonosuko sebagai solusi ekologis sekaligus ekonomis dari limbah ternak yang selama ini dibiarkan.
Komentar

Tampilkan