![]() |
Sunoto |
KOMINFORMA, PACITAN, – Setelah videonya viral saat mencopot sejumlah papan nama di halaman Kantor PCNU Pacitan, Sunoto, yang diketahui merupakan mantan pengurus PCNU Pacitan, akhirnya angkat bicara. Ia memberikan klarifikasi atas aksinya yang menuai perhatian publik tersebut.
Kepada redaksi, Sunoto menyampaikan bahwa tindakannya murni bagian dari kegiatan bersih-bersih kantor, bukan dalam rangka protes atau bentuk perlawanan terhadap kepengurusan NU saat ini.
“Yah intinya cuman resik-resik kantor yg tdk dimanfaatkan, bersama Ansor, Fatayat,” kata Sunoto melalui pesan singkat, Senin (4/8).
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berkaitan dengan persiapan menyambut bulan Agustus, di mana masyarakat sekitar mulai memasang bendera dan umbul-umbul kemerdekaan.
“Timbang sating kamplek/dangkleh. Gik bulan Agustus, tonggo-tonggone kiwo tengen podo pasang gendero umbul-umbul, yo gik melu-melu pasang gendero umbul-umbul ben patut mbi tonggo.”
Terkait ucapan dalam video yang sempat menyebut kantor PCNU “ora manfaat”, Sunoto menyebut itu hanya intermeso guyonan khas lingkungan Ansor.
“Ewodene intermeso sing di video kuwi mung guyonan biasa ning Ansor. NU kuwi guyon. Ning gandeng dulur akeh, ale maknani reno-reno.”
Sunoto menegaskan tidak ada niatan negatif di balik aksinya, dan semua itu ia lakukan semata karena rasa cintanya terhadap NU.
“Ngene iki aku yo ra duwe maksud opo-opo, mung demi cintaku pada NU. Atiku loro yen NU kuwi dijagong sing ora adab. Khusnudlon ae lah. Awake dewe iki sebagai penerus poro muassis NU.”
Ia pun menutup pesannya dengan harapan dan doa untuk seluruh warga NU agar tetap diberi kekuatan dan istiqamah.
“Aku tetep berdoa semoga dulur-dulurku NU kabeh podo paringi kesabaran, keistiqomahan, sehat, umur yang bermanfaat, dan dimudahkan dari segala urusan. Sekali PKB tetap PKB, eh, salah, maksudku sekali NU tetap NU.” Pungkas Sunoto dengan nada canda.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pengurus Cabang NU Pacitan terkait peristiwa tersebut maupun klarifikasi dari pihak organisasi. Namun, klarifikasi pribadi Sunoto ini diharapkan dapat meluruskan berbagai spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat.