Kalila

Kalila

Ramai Soal Bendera Jolly Roger, Kapolres Pacitan: Nakama Tetap Merah Putih

Redaksi
4 Agu 2025, 11:14 WIB Last Updated 2025-08-04T04:37:14Z

KOMINFORMA, PACITAN, — Maraknya pemasangan bendera Jolly Roger khas bajak laut dalam serial anime One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 menuai perhatian publik, tak terkecuali dari Kapolres Pacitan, Ayub Diponegoro Ashar. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (3/8/2025), Ayub menyampaikan tanggapan yang cukup menyejukkan, sekaligus menyentuh sisi personalnya sebagai seorang ayah dan pecinta anime. 

“Saya pecinta nakama – One Piece sudah saya baca komiknya sejak 2000 ke bawah silam sampai tahun ini tahun 2025. Episode untuk anime sudah 1137, yang belum nonton marathon bisa berbulan-bulan,” tulisnya. 

Ia juga menyinggung salah satu episode terbaru yang mengangkat kisah Bartholomew Kuma dan anaknya, Bonney. Ayub mengaku merasa terhubung secara emosional dengan cerita tersebut karena ia sendiri adalah ayah dari seorang anak perempuan yang kini duduk di bangku kelas 1 SMP. 

“Khusus episode ini cukup menyentuh, menceritakan perjuangan seorang KUMA dengan pengorbanan luar biasa demi buah hatinya BONNEY. Saya merasakan karena sudah memiliki anak perempuan kelas 1 SMP,” lanjutnya. 

Terkait pemasangan bendera bajak laut Straw Hat Pirates yang ramai diperbincangkan, Ayub menilai hal itu sah-sah saja sebagai bentuk ekspresi, namun tetap mengingatkan untuk menjaga etika dalam pengibarannya. 

“Bendera One Piece aka Jolly Roger dikibarkan monggo tapi sebaiknya harus lebih rendah dari Bendera Pusaka Merah Putih,” tegasnya. 

Ia pun memaklumi adanya ekspresi kekecewaan publik terhadap pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk simbolik maupun kreatif, sembari menekankan bahwa semangat di balik bendera Jolly Roger sejatinya juga sejalan dengan nilai-nilai perjuangan. 

“Kecewa kepada pemerintah silakan sebagai bentuk protes, kreatifitas dan inovasi serta kritik, dimana Bendera Jolly melambangkan kebebasan, solidaritas dan persatuan,” tulisnya lagi. 

Meski demikian, Kapolres Ayub menutup pesannya dengan ajakan untuk tetap menjunjung tinggi nasionalisme dan menghormati para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan. 

“Namun jangan lupa sejarah bahwa banyak pahlawan yang telah gugur untuk merebut kemerdekaan dan saya yakin hati & semangat kawan-kawan Nakama tetap merah putih. Hargai jasa para pahlawan dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di bulan Agustus,” pungkasnya. 

Unggahan Kapolres tersebut sontak mendapatkan beragam respons positif dari warganet, khususnya para penggemar One Piece, yang merasa terwakili oleh pernyataan bijaknya. Di tengah perdebatan tentang simbol dan ekspresi kebebasan, Ayub Diponegoro Ashar tampil dengan sikap terbuka yang menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Komentar

Tampilkan