![]() |
Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar (kanan), Kepala kantor perdagangan dan Ekonomi Kedubes Republik Bulgaria, Daniel Dobrev (kiri) |
KOMINFORMA, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menerima kunjungan resmi dari Kepala Kantor Perdagangan dan Ekonomi Kedutaan Besar Republik Bulgaria, Daniel Dobrev, di Rumah Dinas Bupati, Jumat (1/8/2025). Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, mewakili Bupati Witiarso Utomo.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat Pemkab, di antaranya Sekretaris Daerah Ary Bachtiar, Asisten I Ratib Zaini, Asisten II Hery Yulianto, Kepala Disperindag Zamroni Lestiaza, serta Kepala Diskominfo Arif Darmawan.
Wakil Bupati menyampaikan apresiasi atas ketertarikan Bulgaria untuk memperluas peluang kerja sama dengan Jepara, khususnya dalam bidang ekspor, investasi, dan pengembangan ekonomi daerah.
“Produk furnitur kami telah mendunia, di tahun 2024, total nilai ekspor furnitur dari Jepara mencapai Rp2,8 triliun. Angka ini mencakup 30 persen dari total nilai ekspor seluruh komoditas Jepara, dan produk unggulan kami telah menjangkau ke 54 negara tujuan ekspor,” ungkap Ibnu Hajar.
Ia juga menambahkan bahwa Bulgaria menjadi salah satu negara tujuan ekspor furnitur Jepara, dengan nilai mencapai Rp2,3 miliar pada 2024. Selain furnitur, Jepara juga memiliki komoditas potensial lain seperti kerajinan kayu dan produk kulit yang siap menjangkau pasar Eropa.
Tak hanya berbicara soal ekspor, Wabup juga membuka ruang pembicaraan untuk potensi investasi di sektor lain. “Kami sangat semangat untuk berdiskusi, mengembangkan potensi, dan menjajaki peluang di sektor lain. Seperti pembangunan pelabuhan internasional di Jepara, perikanan, pariwisata, atau industri kreatif lainnya,” katanya.
Menanggapi hal itu, Daniel Dobrev menyampaikan minat besar terhadap furnitur Jepara. Menurutnya, Bulgaria bisa menjadi pintu masuk distribusi ke pasar Eropa karena sistem perpajakan yang lebih ringan dibanding negara lain di kawasan tersebut.
“Saya berharap di Jepara ini ada satu showroom yang mewadahi seluruh perusahaan furnitur. Ini memudahkan para pembeli ataupun investor dari negara lain untuk datang, dan tidak harus menjelajahi satu per satu yang perlu memakan waktu,” jelas Daniel.
Ia mencontohkan bagaimana konsep showroom tunggal telah berhasil diterapkan di Hanoi, Vietnam dan Shanghai, China. Daniel juga mendorong pelaku usaha agar tidak melihat kolaborasi ini sebagai persaingan, tetapi sebagai sinergi menuju kemajuan bersama.
Lebih lanjut, Daniel menyampaikan ketertarikan terhadap sektor perikanan Jepara yang dinilai belum tergarap optimal, serta potensi besar sektor pariwisata, terutama Karimunjawa, yang dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata berkualitas tinggi.
“Kami belum lihat langsung pulaunya. Nanti kami akan kesana, jika ini menarik akan kami tawarkan kepada para calon investor untuk dibangun hotel bintang empat atau mungkin bisa bintang lima,” pungkasnya.
Selain wisata alam, ia juga mengusulkan agar Jepara mulai mengembangkan konsep sport tourism dan cultural tourism guna menarik wisatawan mancanegara yang ingin tinggal lebih lama, tidak hanya sekadar backpacker. (rizal)