![]() |
DPC GMNI Pacitan serahkan karya terbarunya ke Disperpusip |
KOMINFORMA, PACITAN — DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan menyerahkan satu karya terbarunya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Pacitan, Senin (21/7/2025). Karya tersebut berbentuk zine bertajuk “MEI-LAWAN”, yang memuat kumpulan tulisan kritis para kader GMNI dan beberapa kontributor lain.
Zine ini bukan hanya hasil dokumentasi pemikiran, melainkan cerminan kegelisahan sosial yang disusun dalam semangat literasi alternatif. Ketua GMNI Pacitan, Dela Prastisia, menyebut karya ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi sosial dan pemerintahan yang dinilai perlu terus dikritisi.
“Zine ini adalah bentuk keberpihakan kami terhadap nalar kritis yang selama ini perlahan digerus oleh budaya permisif dan apatis. Ia adalah akumulasi dari suara-suara yang selama ini mungkin terpinggirkan, sebuah usaha sadar untuk merawat keberanian dalam menyuarakan kebenaran, menolak kesewenang-wenangan, dan menghidupkan kembali fungsi intelektual dalam ruang-ruang sipil,” ujarnya.
Penyerahan dilakukan langsung saat kunjungan silaturahmi ke Perpustakaan Daerah, yang disambut hangat oleh Kepala Disperpusip Pacitan, Ir. Dewa Ayu Gede Indira Indiati, MM. Ia menyambut baik langkah tersebut dan menilai GMNI telah memberi warna baru bagi dunia literasi lokal.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran Zine ini sebagai bagian dari upaya penguatan literasi kritis. Dunia literasi ke depan menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengimbangi arus digitalisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi, kreativitas, dan keberanian seperti yang ditunjukkan oleh GMNI Pacitan,” jelas Indira.
Ia juga menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai katalisator gagasan dan penjaga dinamika pemikiran dalam masyarakat.
Dalam pertemuan itu, GMNI dan Disperpusip sepakat untuk membuka ruang kerja sama berkelanjutan, khususnya dalam mendorong ekosistem literasi yang progresif, terbuka, dan responsif terhadap persoalan lokal. Harapannya, karya seperti “MEI-LAWAN” dapat memperkaya khazanah bacaan masyarakat dan membuka jalan bagi tumbuhnya budaya berpikir kritis di kalangan muda.