Kalila

Kalila

Bawaslu Pacitan Gandeng GMNI Perkuat Pengawasan Pemilu Berbasis Hukum dan Etika

29 Agu 2025, 18:39 WIB Last Updated 2025-08-29T11:54:57Z
Diskusi Hukum Bawaslu Kabupaten Pacitan bersama DPC GMNI Pacitan 


KOMINFORMA, PACITAN--  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pacitan kembali menggelar diskusi rutin Divisi Hukum dengan tema “Peran Strategis Pemuda dalam Pengawasan Pemilu Berbasis Hukum dan Etika” pada Jumat (29/8).

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang diskusi Kantor Bawaslu Pacitan ini menghadirkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan sebagai mitra strategis dalam penguatan demokrasi.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pacitan, Syamsul Arifin, menegaskan bahwa diskusi ini merupakan ruang intelektual untuk memperkuat demokrasi.

“Hari ini kita membahas etika, hukum, dan konstitusi yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Bawaslu berkomitmen menumbuhkan serta merawat iklim demokrasi di Pacitan agar pemilu benar-benar mencerminkan keadilan, integritas, dan kedaulatan rakyat,” terangnya.

Senada dengan itu, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Muhammad Nur, menyampaikan bahwa diskusi bersama organisasi kepemudaan (OKP) merupakan agenda rutin atas arahan Bawaslu Provinsi Jawa Timur.

“Diskusi ini kami laksanakan sebagai wujud komitmen Bawaslu untuk memberikan edukasi mengenai pemilu sejak dini, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemilu di masa mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi, Fajar Dino Prawika, menekankan bahwa keberhasilan pemilu tidak bisa dilepaskan dari partisipasi masyarakat, khususnya pemuda sebagai kontrol sosial.

Ia juga mengingatkan berbagai tantangan yang masih sering muncul dalam penyelenggaraan pemilu, mulai dari praktik politik uang, hoaks, politik identitas, hingga rendahnya partisipasi pengawasan.

Lebih jauh, Fajar menambahkan bahwa Bawaslu dapat menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilu sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 104/PUU-XXIII/2025.

Dalam aspek etika pengawasan, ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas, menjaga netralitas, mengedepankan kepentingan bangsa, serta menghindari praktik politik uang dan penyalahgunaan media sosial.

Dalam forum tersebut, Ketua DPC GMNI Pacitan, Dela Prastisia, menekankan bahwa tantangan terbesar demokrasi hari ini adalah semakin hilangnya ruh demos sebagai subyek utama.

“Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita bersama untuk mengembalikan ruh demokrasi dan menjadikan perhelatan pemilu bukan sekadar seremonial prosedural, tetapi pemilu yang substansial dan benar-benar bermakna bagi rakyat,” ujarnya.

Sebagai penutup, Bawaslu Pacitan dan GMNI Pacitan menyepakati pentingnya sinergi antara lembaga pengawas pemilu dan organisasi kepemudaan untuk membawa arah demokrasi yang lebih baik, menjaga integritas pemilu, serta memperkuat partisipasi rakyat dalam kehidupan demokratis di daerah.
Komentar

Tampilkan