Kalila

Kalila

Soal Rencana Demo di Pati, Yayak Gundul: Sudah Tidak Sesuai dengan Tujuan Awal

Redaksi
10 Agu 2025, 23:28 WIB Last Updated 2025-08-10T17:11:36Z
Cahya Basuki / Yayak Gundul, Ketua Ormas Mantra

KOMINFORMA, PATI — Cahya Basuki atau akrab disapa Yayak Gundul yang sempat terlibat dalam rencana aksi penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, angkat bicara mengenai perubahan arah demonstrasi yang terjadi belakangan ini.

Dalam keterangannya, Yayak mengungkapkan alasannya memisahkan diri dari kelompok pengunjuk rasa. “Dari awal setelah nama saya di-spill bupati terkait demo kenaikan PBB-P2, kita kumpul di kafe Perko. Akhirnya saya dan teman-teman sepakat akan demo di tanggal 13 dengan tuntutan PBB-P2 harus turun,” ujarnya. (10/28)

Namun, menurut Yayak, sejak munculnya donasi yang dikumpulkan di depan kantor bupati, suasana dan tujuan aksi berubah.

“Setelah munculnya donasi di depan kantor bupati, wacana berubah, demo bertujuan turunkan bupati walaupun PBB-P2 diturunkan. Akhirnya saya memisahkan diri pelan-pelan dari mereka,” ungkap Yayak. 

Yayak menilai ada kekuatan politik yang ikut mengarahkan jalannya demo tersebut. “Dari situ saya yakin kalau ada kekuatan politik yang mengarahkan mereka lewat demo. Dilihat dari masuknya banyak pihak di luar orang Pati sejak munculnya kegiatan donasi, patut diduga ini ditunggangi,” katanya. 

Pernyataan tersebut menambah dinamika yang cukup kompleks dalam rencana aksi yang selama ini digadang-gadang sebagai representasi aspirasi masyarakat Pati menolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen.

Sebelumnya, Bupati Pati Sudewo sudah membatalkan kenaikan pajak tersebut dan berjanji mengembalikan kelebihan pembayaran bagi warga yang sudah membayar. Meski demikian, sebagian kelompok masyarakat tetap melanjutkan rencana aksi.

Yayak Gundul, yang juga Ketua Umum Ormas Mantra, menegaskan bahwa perannya kini lebih kepada menjaga agar aspirasi warga tidak disalahgunakan oleh kepentingan politik tertentu. Ia berharap agar rencana aksi tersebut tetap murni dan tidak terpolitisasi.
Komentar

Tampilkan