![]() |
Anto & Jess |
KOMINFORMA, BLORA — Di tengah ramainya pemberitaan soal pernikahan dengan mahar cek tertulis nominal Rp3 miliar di Pacitan, kisah lama pasangan lintas budaya Rochmad Sudarmanto dan Jessica (Anto & Jess) mencuri perhatian warganet karena kesederhanaannya.
Cinta sejati memang tak pernah memandang batas usia, jarak, materi ataupun asal-usul. Saat dua hati saling terpaut, semua perbedaan seolah melebur menjadi satu tujuan, memperjuangkan kebersamaan.
Kisah itu tercermin dalam perjalanan hidup pasangan lintas budaya, Anto, pria asal Blora Jawa Tengah, dan Jessica Lea Dunn atau Jess, perempuan asal Australia.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube The Sudarmanto Family pada Jumat (2/10), pasangan yang menikah pada 10 Oktober 2009 di Blora, Jawa Tengah, itu menceritakan pengalaman unik mereka, terutama soal mahar yang jauh dari kesan mewah.
“Lucunya lagi itu mas kawinnya. Mas kawinnya satu kendi dari tanah,” Jess.
Jess pun menjelaskan alasan di balik pilihan sederhana tersebut. “Itu karena waktu itu Anto nggak punya banyak uang ya. Terus saya juga malu, saya malu minta mas kawin. Karena dalam kebudayaan saya (Australia), tidak ada budaya mas kawin. Jadi saya bingung mau minta apa?” tuturnya.
Jess akhirnya memilih kendi karena merasa benda itu merepresentasikan budaya tempat tinggal Anto. Kendi yang dibeli di pasar tradisional itu dan dihiasi bunga melati.
“Wangi sekali, luar biasa. Itu sampai sekarang saya cium bau melati, saya ingat pernikahan saya. Itu kendi belinya dari pasar tradisional. Sekarang masih disimpan di rumah ibu, buat kenang-kenangan,” ungkapnya.
Kini, pasangan Anto dan Jess hidup bersama di Australia bersama putri kecil mereka. Anto bekerja sekaligus menjadi konten kreator di YouTube.
Kisah sederhana pasangan lintas budaya ini menjadi kontras menarik di tengah sorotan publik terhadap pernikahan dengan mahar cek bertuliskan 3 Miliar di Pacitan. Bahwa dalam pernikahan, nilai tak selalu diukur dari besarnya mahar, melainkan dari makna dan ketulusan yang mengiringinya.