Buka Musorkab, Dedy Suhajadi Tekankan Efektivitas Anggaran dan Penambahan Cabor di Pacitan

Revin Safi’i
3 Des 2025, 11:11 WIB Last Updated 2025-12-03T06:41:01Z
Musorkab KONI Pacitan 2025
KOMINFORMA, PACITAN – Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Dedy Suhajadi, memberikan penekanan khusus pada pentingnya efektivitas anggaran dan fokus cabang olahraga (cabor) dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Pacitan 2025.

Dalam sambutannya, Dedy secara terbuka menyinggung keterbatasan dana daerah, namun meminta hal itu disikapi dengan optimisme dan strategi yang terarah.

​"Kekuatan APBD Pacitan memang biasa-biasa saja, 'cilik tapi mentes' (kecil tapi menghasilkan)," ujar Dedy Suhajadi pada Rabu (03/12), memberikan analogi yang menunjukkan bahwa anggaran yang terbatas namun dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai hasil nyata.

Dedy menekankan bahwa kunci untuk meningkatkan prestasi daerah adalah fokus, mengingat olahraga adalah bidang yang terukur. Ia menyoroti potensi yang sudah dimiliki Pacitan. "Kunci adalah fokus, karena olahraga semua terukur. Pacitan paling menonjol di Atletik," jelasnya.

Namun, ia mendorong adanya upaya strategis untuk meningkatkan jumlah cabang olahraga unggulan.

Saat ini, perbandingan jumlah Cabang Olahraga (Cabor) yang dikembangkan di Jawa Timur (67 Cabor) dengan di Pacitan (35 Cabor) masih jauh. Dedy berharap, melalui Musorkab ini, Pacitan dapat melakukan langkah konkret untuk menaikkan jumlah cabor yang aktif dan berprestasi.

​Dedy juga menyinggung masalah pendanaan, Ia mengingatkan KONI Pacitan mengenai aturan penerimaan bantuan.

KONI sebagai lembaga induk tidak diperbolehkan menerima bantuan dana dari pihak luar, melainkan hanya dari pemerintah daerah. Aturan ini berbeda dengan cabang olahraga di bawah naungannya.

"KONI tidak boleh menerima bantuan dari luar, hanya boleh dari daerah, kecuali cabang olahraga boleh menerima dari pihak manapun," pungkas Dedy.
Komentar

Tampilkan