![]() |
KOMINFORMA, REMBANG — Pemerintah Kabupaten Rembang menargetkan Posko Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk wilayah Rembang timur mulai beroperasi pada tahun 2026. Posko tersebut berada di sisi selatan Kantor Kecamatan Sedan.
Target ini disampaikan Wakil Bupati Rembang, Moch. Hanies Cholil Barro’, usai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pada Senin (8/12). Wabup Hanies menegaskan bahwa pengoperasian posko Damkar masih membutuhkan berbagai persiapan agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal.
Menurutnya, kendala terbesar saat ini adalah belum tersedianya garasi khusus untuk kendaraan pemadam serta keterbatasan jumlah personel yang bertugas piket.
“Kita nggak mau setengah-setengah. Di sana poskonya sudah kita bangun, tapi garasinya belum. Personel Damkar juga masih kurang banyak. Kita sering mengandalkan relawan di luar BPBD,” ujar Hanies.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Rembang, Sri Jarwati, menyampaikan bahwa pembangunan garasi Damkar direncanakan pada awal tahun 2026. Jika berjalan sesuai rencana, posko Damkar Rembang timur dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2026.
“Awal tahun 2026 kita bangun garasi, sehingga pertengahan 2026 kita sudah siap menempati,” jelas Hanies.
Ia menambahkan, garasi menjadi kebutuhan penting mengingat nilai kendaraan pemadam kebakaran yang cukup tinggi. Tanpa tempat peneduh yang memadai, kondisi kendaraan berisiko cepat rusak.
“Mobil Damkar harganya mahal. Kalau nggak ada garasinya, kita khawatir buat main anak-anak, kepanasan, kehujanan, malah cepat rusak,” pungkas Hanies.
Saat ini jumlah personel Damkar di Rembang tercatat sekitar 35 orang yang bekerja dalam pola shift selama 24 jam. Penempatan personel di posko baru akan dirancang lebih lanjut. Meski begitu, keberadaan relawan pemadam kebakaran di hampir seluruh desa dinilai cukup membantu operasional di lapangan.


