Kalila

Kalila

Ketua Komisi II Komentar Soal Golf, Kesejahteraan Rakyat sudah Beres?

Redaksi
25 Jul 2025, 18:48 WIB Last Updated 2025-07-26T03:42:30Z
Citra Margaretha, Kandidat Ketua KONI Pacitan

KOMINFORMA, PACITAN — Pernyataan Rudi Handoko, Ketua Komisi II DPRD Pacitan, yang menyebut pembangunan lapangan golf sebagai gagasan “tidak realistis” baik dari segi anggaran maupun minat investor, dianggap memperlihatkan kekeliruan pemahaman dasar soal mekanisme pembangunan dan tanggung jawab legislatif.

Citra Margaretha, sosok yang kali pertama meluncurkan ide pembangunan lapangan golf di Pacitan, tak sekalipun menyebut akan menggunakan dana dari APBD. Justru sebaliknya, Citra menekankan pentingnya menarik investor dan memposisikan pemerintah sebagai fasilitator, bukan penyandang dana utama.

“Kalau seorang anggota DPRD, apalagi Ketua Komisi II, masih berpikir semua pembangunan harus pakai APBD, itu artinya dia sendiri yang kurang update. Padahal hari ini tantangannya justru bagaimana mengubah arah pembangunan dari beban negara ke peluang investasi,” ujar Citra

Lebih lanjut, penilaian bahwa lapangan golf “tidak dapat diakses masyarakat umum” karena dianggap mahal juga memperlihatkan kegagalan melihat konteks. Faktanya, menurut Citra, banyak daerah justru mengembangkan sport-tourism seperti golf sebagai pemantik masuknya wisatawan kelas atas, yang pada gilirannya menciptakan efek domino bagi pelaku UMKM, sektor perhotelan, hingga jasa transportasi lokal.

Tak hanya itu, posisi Rudi sebagai Ketua Komisi II yang membidangi kesejahteraan rakyat meliputi pendidikan dan kesehatan juga menjadi tanda tanya tersendiri bagi Citra. Pasalnya, Alih-alih fokus pada pengawasan sektor krusial yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, ia justru sibuk mengomentari isu investasi wisata yang bukan menjadi lingkup kerjanya secara langsung.

“Lucu juga kalau Ketua Komisi II yang seharusnya konsen pada kesejahteraan rakyat malah ikut-ikutan menilai sektor yang bukan wilayahnya,” sindir Citra

“Kalau pengawasan di bidangnya sendiri belum maksimal, mending fokus dulu beresin dapur sendiri sebelum nimbrung ke meja orang lain,” imbuh Citra.

Wacana pembangunan lapangan golf, menurut Citra bukan semata soal membangun sarana elit, tapi bagaimana menciptakan titik temu antara sektor olahraga, wisata, dan ekonomi kreatif. Sebuah langkah strategis yang bisa jadi ikon baru di tengah stagnasi arah pembangunan daerah. 
Komentar

Tampilkan