KOMINFORMA, PATI — Polemik aksi 13 Agustus 2025 terus memunculkan dinamika baru. Salah seorang warga Pati yang enggan disebutkan namanya menyinggung dugaan keterlibatan jaringan politik tertentu di balik pergeseran tuntutan aksi.
“Tersirat banget yang sangat berperan dalam demo ini adalah salah satu partai politik di Pati. Terbukti, sebagian besar anggota satuan tugas dan relawannya aktif menyuarakan tuntutan untuk menurunkan bupati,” ujar narasumber tersebut. (13/8)
Selain itu, ia juga mengungkap adanya dugaan sumber pendanaan dari pihak yang memiliki kepentingan politik pada Pilkada 2024 lalu.
Meski tidak menyebut nama secara terang-terangan, pernyataan tersebut memperkuat sinyalemen adanya motif politik di balik aksi yang awalnya murni menuntut pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Apalagi, tuntutan awal tersebut telah dikabulkan Bupati Pati Sudewo sebelum aksi berlangsung.
Dugaan ini sejalan dengan pemberitaan sebelumnya mengenai dugaan adanya oknum internal pejabat Pemkab yang menjadi dalang wacana pelengseran bupati dengan menunggangi aspirasi warga.
Situasi ini memicu kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk tokoh agama dan organisasi masyarakat, yang menyerukan agar seluruh elemen mengedepankan kondusifitas dan menyalurkan aspirasi sesuai koridor hukum.
