KOMINFORMA, PACITAN — Wartawan senior TVRI, Heru Wicaksono, menyebut calon Ketua KONI Pacitan harusnya selaras dengan pemerintahan Bupati Indrata Nur Bayuaji.
Dikutip dari Media Liputan68.com, Heru menilai, jika Ketua KONI yang terpilih berasal dari kalangan yang berseberangan dengan kepemimpinan Bupati Aji, dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak produktif.
“Kalau calon Ketua KONI tidak selaras dengan bupati, takutnya janji-janji saat mau macong tidak akan terwujud. Dan berpotensi menjadi ajang curhat dengan cabang olahraga,” ungkap Heru seperti termuat di liputan68.com.
Menanggapi hal tersebut di atas, salah satu kandidat kuat calon Ketua KONI, Citra Margaretha, menyampaikan pandangan berbeda. Menurut Citra, harapan agar Ketua KONI harus sejalan dengan bupati justru mengerdilkan posisi dan peran organisasi semacam KONI. “KONI itu bukan kepanjangan tangan kekuasaan,” ujar Citra kepada Kominforma, Jumat (8/8).
Citra tak menampik bahwa hubungan baik dengan pemerintah daerah penting dalam urusan koordinasi dan dukungan anggaran. Namun menurutnya, itu tidak berarti harus selalu “selaras” secara politik. “Dana hibah adalah uang rakyat, bukan uang pribadi bupati,” tegasnya.
“saya ingin KONI Pacitan jadi rumah besar semua cabang olahraga di Pacitan, bukan sekadar pos nyaman bagi kroni kekuasaan. Siapapun atletnya, pelatihnya, asal mereka berprestasi, akan kita dukung penuh. Tidak peduli dia satu warna politik atau tidak,” tambahnya.
Sebagai penutup, Citra menegaskan bahwa pencalonannya sebagai Ketua KONI bukan untuk berseteru, tetapi untuk menghidupkan semangat olahraga Pacitan.
“Olahraga tidak boleh dikerdilkan oleh politik, tidak boleh terus-menerus tunduk pada kepentingan kekuasaan,” pungkasnya.