![]() |
Kegiatan Literasi Program "Lentera" KKN UMD UNEJ di SDN 02 Wonosuko |
KOMINFORMA, BONDOWOSO – Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember Membangun Desa (KKN UMD) Desa Wonosuko menunjukkan semangat dan komitmen dalam mengembangkan literasi desa, khususnya bagi siswa sekolah dasar. Melalui program bernama “Lentera” dengan slogan “Bangun harapan untuk masa depan peradaban”, para mahasiswa menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan berbasis literasi.
Program Lentera lahir dari hasil pengamatan langsung di lapangan mengenai rendahnya minat baca siswa, serta minimnya sarana dan prasarana penunjang literasi di sekolah dasar Desa Wonosuko. Menyikapi kondisi tersebut, tim KKN menggagas Program Lentera sebagai upaya menghadirkan suasana baru dalam mengenalkan buku dan meningkatkan budaya membaca pada siswa.
Anggota tim, Lailatul Mayayu Faujiah, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, mengatakan bahwa kondisi minimnya fasilitas dan rendahnya minat baca menjadi pemicu lahirnya program ini.
“Saat pertama kali terjun ke Desa Wonosuko, kami melihat langsung minimnya minat baca dan kurangnya fasilitas penunjang, terutama jumlah buku yang masih sedikit. Melihat kondisi tersebut kami berinisiatif untuk mengenalkan budaya membaca dan nantinya akan menyumbangkan buku hasil donasi ke beberapa perpustakaan sekolah dasar. Untuk lebih menarik para siswa dalam mengenal buku, maka kami menggunakan pendekatan aktivitas literasi berbasis proyek yang diawali dengan kegiatan mendongeng, lalu membaca nyaring dan berkelompok, serta para siswa nantinya membuat karya sesuai dengan apa yang dibahas dalam buku. Semisal membuat layang-layang yang ditulisi cita-cita, menulis puisi, dan merangkai wayang kertas. Pemilihan kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali imajinasi dan harapan dari para siswa.”
Kegiatan Program Lentera dilaksanakan selama dua hari, Jumat (8/8/2025) hingga Sabtu (9/8/2025), bertempat di SDN 02 dan SDN 04 Desa Wonosuko, dengan peserta siswa kelas 4, 5, dan 6. Para siswa terlihat antusias, demikian pula para guru yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan ini.
Iqrom, guru SDN 02 Wonosuko, menilai kegiatan ini sebagai langkah nyata yang mendorong minat baca sekaligus membentuk karakter positif siswa.
“Program lentera yang dikemas dengan kegiatan literasi oleh KKN Mahasiswa UNEJ di SDN 02 Wonosuko merupakan langkah nyata yang patut diapresiasi. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan minat baca siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif seperti rasa ingin tahu, kreativitas, dan percaya diri. Kehadiran mahasiswa KKN menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk terus belajar dan bermimpi lebih tinggi. Semoga program seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi pengembangan literasi di sekolah-sekolah lain.”
Selain aktivitas literasi berbasis proyek, Program Lentera juga mengadakan kegiatan donasi buku. Kegiatan ini berlangsung sejak 30 Juli hingga 15 Agustus 2025, berhasil mengumpulkan 200 buku yang kemudian disalurkan ke beberapa perpustakaan sekolah dasar di Desa Wonosuko.
Menariknya, dalam pelaksanaan program ini, tim KKN berhasil menggandeng sembilan komunitas literasi dari tiga kabupaten: Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Komunitas tersebut meliputi Jember Book Party, Partai Buku Bondowoso, Sakola Pekarangan Bondowoso, TBM Kampoeng Batja Jember, Situbondo Read Aloud, Sahabat Perpustakaan Universitas Jember, The Jannah Institute, Bookclub Jember Membaca, dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Jember.
Prita HW, Ketua FTBM Kabupaten Jember, mengapresiasi keberadaan Program Lentera yang memposisikan literasi sebagai fokus utama kegiatan KKN.
“Saya mengapresiasi sekali apa yang dilakukan oleh teman-teman KKN UMD UNEJ di Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso. Karena program mereka ini yang dinamakan lentera focus buat literasi anak-anak desa di mana program-program literasi biasanya tidak menjadi tema utama, tetapi kali ini teman-teman KKN di Desa Wonosuko memasukkan literasi sebagai basic kegiatannya. Saya sangat senang sekali, karena memang bicara soal literasi itu adalah basic atau pondasi bagi individu maupun kelompok untuk bisa mengapresiasi hidupnya sendiri sehingga tau apa yang mereka harus lakukan. Jadi saya sebagai perwakilan forum TBM ikut mendukung kegiatan ini selain dengan keberadaan buku-buku yang didonasikan, saya juga memberikan saran tentang aktivitas literasi berbasis proyek sehingga anak-anak tau bahwa buku itu asik, buku itu hidup, dan bisa membantu mereka untuk mencapai impian.”
Dengan adanya Program Lentera, diharapkan budaya literasi dapat tumbuh dan berkembang di kalangan siswa sekolah dasar Desa Wonosuko. Sesuai dengan nama dan slogannya, Lentera hadir untuk menjadi penerang di tengah kegelapan dan bangkit demi masa depan peradaban.