![]() |
Muhammad Lukman, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Pati |
KOMINFORMA, PATI — Menjelang rencana aksi demonstrasi 13 Agustus 2025 yang dinilai sarat polemik, dukungan terhadap upaya menjaga stabilitas daerah datang dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pati, Muhammad Lukman, yang menegaskan komitmen organisasi untuk ikut menjaga ketertiban dan persatuan.
“Sepanjang proses pemilihan dan pengelolaan pemerintahan Kabupaten Pati ini tetap linier sesuai dengan tata kelola hukum, Undang-Undang Dasar, falsafah negara yang sah, untuk itu Muhammadiyah akan tetap bersama-sama dengan pemerintah untuk sama-sama menjaga kondusifitas Kabupaten Pati. Agar menjadi modal yang utama untuk menuju kepada Pati yang maju, Pati yang unggul, Pati yang damai, dan menyejahterakan semua,” ujar Lukman dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, Selasa (12/8/2025).
Pernyataan ini disampaikan di tengah memanasnya situasi politik lokal pasca-munculnya dugaan adanya pihak internal Pemkab yang menunggangi aksi warga untuk tujuan politik, seperti diungkapkan aktivis Yayak Gundul dalam pernyataannya sebelumnya.
Rapat koordinasi tersebut menjadi forum penting untuk menyatukan pandangan berbagai elemen masyarakat demi mencegah gesekan sosial. Dalam pertemuan itu, para tokoh sepakat bahwa aspirasi warga harus disampaikan secara tertib dan sesuai jalur hukum, tanpa menimbulkan instabilitas yang dapat mengganggu pembangunan daerah.
Dukungan dari Muhammadiyah ini diharapkan memperkuat pesan bahwa perbedaan pandangan seharusnya tidak mengorbankan kondusifitas daerah, terlebih ketika tuntutan awal warga, yakni pembatalan kenaikan PBB-P2, sudah dikabulkan oleh Bupati Pati Sudewo sebelum aksi berlangsung.