![]() |
Cahya Basuki / Yayak Gundul |
KOMINFORMA, PATI – Dinamika sosial dan politik di Kabupaten Pati terus memanas menyusul gelombang aksi demonstrasi terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga desakan pemakzulan terhadap Bupati Sudewo.
Merespons situasi tersebut, tokoh masyarakat Pati, Cahya Basuki, kembali angkat bicara dan menyoroti adanya dugaan penunggang kepentingan politik di balik aksi yang terjadi belakangan ini.
“Kalau mau melengserkan bupati Sudewo jangan mengatasnamakan warga Pati, kasihan warga Pati, hentinkanlah,” tegas pria yang akrab disapa Yayak Gundul tersebut, Kamis (21/8/2025).
Ia bahkan menantang oknum-oknum politik yang menyerang Bupati Sudewo agar tidak berlindung di balik nama masyarakat.
“Kalau memang berani melawan Bapak Bupati Sudewo, terbuka aja, jangan mengatasnamakan warga, jangan jadi pengecut,” tambah Yayak.
Menurut Yayak, isu yang berkembang saat ini telah bergeser dari akar masalah. Ia menegaskan bahwa polemik awal hanya bermula dari pernyataan Bupati Sudewo yang menyebut namanya.
“Temen-temen, warga Pati harus melihat bahwa asal mula video pertama kali Bupati menyepill nama Yayak Gundul, yang ditantang itu Yayak Gundul, bukan warga Pati secara keseluruhan,” Lanjut Yayak.
Lebih jauh, Yayak menilai narasi yang beredar di masyarakat telah menimbulkan tekanan sosial yang tidak sehat. “Narasi hari ini yang berkembang di Pati itu kalau nggak ikut demo di cap pengkhianat, kan kasihan,” katanya.
Ia pun mengingatkan adanya potensi adu domba masyarakat yang dimanfaatkan oleh elite politik. “Ini kan seolah ada pemaksaan warga harus ikut demo, sementara yang nyuruh ini, para bos-bos politik, pada ketawa melihat warga Pati saling bentrok, saling hujat,” pungkasnya.