![]() |
Ngaji Tani yang diselenggarakan DPC GMNI Pacitan |
KOMINFORMA, PACITAN - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Pacitan menggelar agenda Ngaji Tani dengan tema “Regenerasi Petani: Membaca Krisis dan Harapan Swasembada.” Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu (04/10), di Balai Desa Gasang, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Acara dihadiri oleh perangkat desa, pemuda, karang taruna, serta para pegiat pertanian Desa Gasang yang khidmat dan antusias mengikuti jalannya diskusi.
Dalam forum tersebut, Edi Banteng selaku narasumber menyoroti pentingnya regenerasi petani di tengah krisis pangan dan tantangan mewujudkan swasembada. Menurutnya, peran generasi muda perlu diperkuat agar sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ketahanan bangsa.
“Untuk menciptakan swasembada pangan perlu dua strategi utama, yakni membangun kualitas diri dan menguatkan kapasitas diri. Keduanya menjadi dasar agar generasi muda mampu mandiri dan inovatif dalam mengelola sumber daya pertanian,” ujar Edi di hadapan peserta.
Ia juga menegaskan bahwa sektor pertanian tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab pertanian menjadi penentu masa depan bangsa. Regenerasi petani, lanjutnya, harus dibarengi dengan kesadaran kolektif bahwa bertani adalah bagian dari perjuangan menjaga kedaulatan pangan.
Sementara itu, Kepala Desa Gasang, Saswito, menyampaikan bahwa visi kegiatan Ngaji Tani yang diinisiasi GMNI Pacitan sejalan dengan arah pembangunan Pemerintah Desa Gasang, khususnya dalam penguatan sektor pertanian.
“Menurut saya, kegiatan seperti ini sangat positif. Apa yang dilakukan teman-teman GMNI selaras dengan visi dan semangat kami di desa, terutama soal pertanian. Kami tentu mendukung penuh upaya regenerasi petani dan sepakat bahwa peran pemuda di bidang ini sangat penting,” ujar Saswito.
Melalui kegiatan Ngaji Tani ini, diharapkan lahir semangat baru di kalangan pemuda untuk terjun, belajar, dan berinovasi di bidang pertanian sebagai bagian dari gerakan kemandirian pangan.