IKUTI SALURAN WA KOMINFORMA
DAPATKAN AKSES BERITA LEBIH MUDAH
GABUNG SEKARANG

Ki Bryan, Dalang Muda Trenggalek Ngabuburit Bareng Wayang

Redaksi
26 Apr 2020, 01:35 WIB Last Updated 2025-06-10T14:27:41Z
HARIANMERDEKA.ID,TRENGGALEK,- "Ngabuburit Bareng Wayang", tajuk yang diusung Ki Bryan, dalang muda dari Kabupaten Trenggalek dalam talkshow yang di gelar live Youtube. Hal itu di lakukan mengisi waktu luang sambil menunggu berbuka puasa, sekaligus memperkenalkan wayang kepada generasi muda. (04/2020)

Banyak hal positif yang bisa di lakukan untuk mewarnai Ramadhan tahun ini meskipun dalam situasi pandemi, salah satunya seperti yang di lakukan oleh Ki Bryan, Dalang muda dari Kabupaten Trenggalek menggelar diskusi online bertajuk "Ngabuburit Bareng Wayang". Dalam diskusi ini di moderatori oleh Priyo dwi, Aktivis literasi dari Kabupaten Trenggalek.

"Wayang adalah bayangan semu dari diri manusia, cerminan bentuk spiritualitas manusia. Setiap tokoh wayang adalah penggalan-penggalan watak yang mendiami diri manusia. Hari ini berbuat bijak seperti Rama, dalam kedipan mata bisa berbuat kejam seperti Surpakenaka dalam kisah Ramayana. Akan lebih mudah menebak watak tokoh pewayangan, dari pada menebak watak seorang manusia" . Papar Ki Bryan.
Ki Bryan, Dalan muda Kab. Trenggalek
Selain itu, Priyo selaku moderator mengatakan bahwa, seiring arus modernitas, wayang semakin tergerus eksistensinya. Hero-hero dalam kisah Mahabarata maupun Ramayana kalah eksis dengan hero serial Marvel. "Anak-anak, bahkan pemuda lebih mengenal Captain America ketimbang Gathotkaca, kecerdasan Tony Stark (Iron Man) lebih familiar ditelinganya dari pada kecerdikan siasat perang Khrisna dalam kisah Mahabarata, padahal tokoh-tokoh dalam kisah pewayangan tak kalah keren dari Captain America, lebih sakti dari Naruto, lebih gagah dari Thor, lebih bijak dari Odin, dan tentunya lebih mempesona daro Lee Min Ho". Ucapnya.
Priyo Dwi, aktivis literasi kab. Trenggalek
Selebihnya, Priyo juga mengatakan bahwa di zaman modern ini sudah seharusnya kita memberi apresiasi kepada dalang-dalang muda yang bermunculan dengan inovasi yang segar, walaupun tumbuhnya tunas-tunas muda dibarengi dengan semakin menurunnya penikmat wayang. "Mereka berjuang memperkenalkan kembali budaya kita yang adiluhung, dengan memanfaatkan kecanggihan zaman. Terimakasih para dalang, dalang muda, para penikmat wayang yang selalu memperjuangkan budaya kita". Imbuhnya.
Komentar

Tampilkan