HARIANMERDEKA.ID,Banyuwangi,- Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar supaya tetap berjalan di tengah pandemi corona. Namun cara ternyata ini menuai banyak kontroversi. Dalam pemahaman materi metode daring dinilai sulit dan hanya efektif untuk penugasan.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap mahasiswa berbeda-beda. Tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Jaringan tidak stabil, gadget yang kurang mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.
Untuk menjawab keresahan yang dialami mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi, membuat survei dengan membagikan kuesioner guna mengetahui kebutuhan paket data internet yang menjadi keluhan dari mahasiswa. Terdapat 834 responden yang mengisi kuesioner dari seluruh program studi dengan angkatan 2017, 2018, dan 2019.
Dari hasil pengolahan data kuesioner dapat diketahui bahwa rata-rata penggunaan paket data internet selama satu bulan adalah 20 GB. Telkomsel menjadi provider terbanyak yang digunakan oleh mahasiswa, kemudian diikuti dengan XL, Indosat, Three dan Smartfreen.
Rino Bakhtiar dan Bagus Alfian P.S selaku Ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa menyerahkan hasil kajian tersebut kepada Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi, Son Kuswadi, Dr.Eng sebagai bentuk penyampaian kondisi yang sedang dialami mahasiswa. (4/5)
“Hasil data kajian ini sangat bermanfaat untuk lembaga agar dijadikan dasar dalam menentukan sebuah kebijakan nantinya. Poliwangi sudah melakukan pengajuan dana ke Pusat. Akan tetapi, pengajuan tersebut masih menunggu persetujuan dan proses pencairan yang membutuhkan waktu. Karena memang semua Perguruan Tinggi secara bersamaan mengajukan realokasi anggaran kepada Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidi paket data internet kepada mahasiswa.” Terang Rino
Lebih lanjut, Rino mengatakan bahwa Pandemi covid-19 ini mengancam kondisi perekonomian orang tua mahasiswa, terutama yang mendapatkan gaji secara harian.
"Semoga dengan diterimanya hasil kajian ini pihak pimpinan bisa lebih responsif dan segera mengeluarkan kebijakan pemberian subsidi kepada mahasiswa.” Pungkas Rino.
(Ard)