![]() |
Aksi Warga Tanami Pohon dan Pasang Spanduk di Jembatan Rusak Kabupaten Jepara |
KOMINFORMA, JEPARA, — Warga Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, melakukan aksi protes kreatif di jembatan rusak yang selama ini tak kunjung diperbaiki. Di salah satu sisi jembatan, lubang menganga ditanami pohon pasang, lengkap dengan tiang spanduk bertuliskan sindiran: “Jembatane yo dipikerno lee!!!? Kok gethinggg aku.”
Aksi ini viral di media sosial, jadi semacam “terompet darurat” dari warga untuk memanggil perhatian pemerintah. Dan berhasil. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara, Ary Bachtiar, akhirnya buka suara.
Menurut Ary, secara status, jembatan tersebut memang milik desa. Artinya, kewenangan perbaikan sebenarnya bukan di tangan Pemkab, tapi di pemerintah desa. Meski begitu, Pemkab menyatakan siap turun tangan. “Masyarakat sudah banyak mengeluh, dan kita tidak bisa tutup mata,” ujarnya, Sabtu (28/6).
Faktanya, jembatan itu pernah diperbaiki sementara dengan pelat besi oleh DPUPR. Tapi upaya tambal sulam itu tak bertahan lama. Lubangnya makin membesar. Struktur jembatan dari batu bata juga sudah melengkung dan dinilai tidak sanggup lagi menahan beban, apalagi kendaraan berat yang kerap melintas.
“Secara teknis memang sudah tidak layak,” tegas Ary.
Karena anggaran perbaikan tidak sedikit, Pemkab Jepara akan mengalokasikan dana sebesar Rp2,55 miliar melalui APBD 2026. Artinya, warga harus bersabar setidaknya satu tahun lagi untuk bisa menikmati jembatan baru yang layak dan aman.
Harapannya, pembangunan jembatan nanti bukan sekadar menjawab viralnya aksi warga, tapi juga benar-benar menjadi solusi jangka panjang bagi keselamatan dan kelancaran aktivitas ekonomi warga Sinanggul dan sekitarnya.