Kalila

Kalila

Menuju Mandiri Energi: Pemkab Jepara Genjot Pemanfaatan Biogas

Redaksi
8 Jul 2025, 07:58 WIB Last Updated 2025-07-08T14:58:59Z
Bupati Ngantor di Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara | Foto: Nurfaizah

KOMINFORMA, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara mulai menggencarkan pemanfaatan energi terbarukan sebagai langkah antisipatif menghadapi krisis gas elpiji 3 kg yang kerap langka. Salah satu sumber energi alternatif yang diandalkan adalah biogas, hasil olahan limbah ternak. 

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menuturkan bahwa distribusi elpiji dari Pertamina terus mengalami pengurangan setiap tahunnya. Di sisi lain, pemerintah pusat juga tengah mendorong penggunaan energi baru terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang kian menipis. 

“Pengurangan elpiji dari Pertamina pasti akan ada kelangkaan gas (elpiji) ke depannya, untuk itu kita perlu bersiap-siap agar bisa mandiri energi,” ungkapnya usai menghadiri agenda Bupati Ngantor di Desa di Banjaragung, Kecamatan Bangsri, Selasa (8/7/2025). 

Salah satu desa yang telah mempraktikkan penggunaan biogas adalah Desa Bucu, Kecamatan Kembang. Di desa tersebut warga memanfaatkan kotoran dari 17 ekor sapi di sebuah peternakan untuk menghasilkan energi biogas. Saat ini, baru lima rumah yang terhubung dengan jaringan biogas tersebut. 

Namun menurut Bupati, energi yang dihasilkan sejatinya mampu menjangkau hingga 55 rumah. Kendalanya terletak pada keterbatasan infrastruktur, terutama pipa penyalur yang belum mencukupi. 

“Sehingga kita akan mendorong pemanfaatan energi biogas ini. Sementara ini baru Desa Bucu, ke depan nanti akan kita petakan, baru setelah itu nanti akan kita intervensi (desa-desa mana saja yang memiliki potensi),” jelasnya. 

Langkah ini diharapkan menjadi pintu masuk menuju kemandirian energi, dimulai dari desa-desa yang memiliki potensi pengembangan biogas berbasis komunitas. Pemerintah daerah berencana menyusun pemetaan potensi energi di tingkat desa sebagai pijakan program lanjutan. (nurfaizah)
Komentar

Tampilkan