![]() |
Saptono, mantan pengurus Golkar Pacitan |
KOMINFROMA, PACITAN – Isu perpindahan politik Gagarin dari Partai Golkar ke Partai Demokrat terus menuai reaksi. Salah satu mantan pengurus Golkar, Saptono, secara gamblang, menyampaikan pandangannya dengan nada cukup tajam. Ia menyiratkan bahwa kepergian Gagarin dari Golkar tak perlu dianggap sebagai kehilangan besar bagi partai.
“Di akhir kepengurusan Gagarin di Golkar, pertanyaannya, Golkar yang harus berterimakasih ke Gagarin, atau Gagarin yang harus berterimakasih ke dan memohon maaf ke Golkar?” ungkapnya saat ditemui Kominforma. (30/7)
Pernyataan tersebut mengindikasikan adanya evaluasi internal terhadap kontribusi Gagarin selama berada di tubuh Golkar. Meskipun ia sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Pacitan selama dua periode lewat dukungan penuh partai, justru perolehan kursi Golkar di Pacitan mengalami penurunan.
“Karena adanya Gagarin juga tidak pernah mendapat keuntungan bagi Golkar secara elektoral, padahal Golkar sudah mengusung dia menjadi Wakil Bupati selama dua periode,” sambungnya.
Ia juga menepis anggapan bahwa keluarnya Gagarin akan menyebabkan kekosongan kekuatan di tubuh Golkar Pacitan. Menurutnya, partai memiliki sistem dan kaderisasi yang tidak bergantung pada satu figur.
“Golkar ditinggal Gagarin juga nggak perlu khawatir, karena Golkar bukan partai simbol tapi partai organisatoris,” tegas Saptono.
Pernyataan ini mempertegas bahwa dinamika internal partai politik tingkat lokal bukan hanya soal figur, tapi juga soal ketahanan struktur dan semangat kolektif dalam mengelola organisasi. Dalam konteks itu, Golkar Pacitan disebut tetap solid dan akan bergerak membangun kekuatan baru pasca mundurnya figur sekelas Gagarin.