Kalila

Kalila

Yuyun: Kantor 2 Lantai Jadi Bukti Kiprah Gagarin untuk Golkar Pacitan

Redaksi
30 Jul 2025, 21:05 WIB Last Updated 2025-07-30T14:05:16Z
Yuniardi Sutondo, Mantan Ketua FPPA periode pertama

KOMINFORMA, PACITAN – Polemik seputar arah politik Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, terus mencuat ke permukaan. Setelah pernyataan bernada tajam dari Saptono, mantan pengurus Golkar Pacitan, yang menilai Gagarin tak memberi keuntungan elektoral bagi partai beringin, kini suara berbeda datang dari mantan Ketua Forum Pewarta Pacitan (FPPA) periode pertama, Yuniardi Sutondo. 

Dalam keterangannya, Yuyun, sapaan akrab Yuniardi, menegaskan bahwa apapun langkah politik yang akan diambil Gagarin, termasuk kemungkinan hijrah ke Partai Demokrat, sepenuhnya adalah hak politik pribadi yang harus dihormati.

“Terlepas nanti pindah ke Demokrat atau tidak, intinya terkait langkah politik Pak Gagarin adalah hak prerogatif beliau. Kalau misalnya memang mendapatkan mandat dari Pak SBY untuk melanjutkan kepemimpinan Mas Aji, ya sah-sah saja. Tidak ada yang salah,” ujar Yuyun kepada Kominforma. (30/7)

Ia memandang Gagarin sebagai sosok politisi yang memiliki kepekaan terhadap konteks politik lokal, termasuk karakter khas Pacitan yang cenderung eksklusif dan berporos kuat pada figur SBY. 

“Beliau itu politisi yang nerima ing pandum. Paham betul bahwa Pacitan memiliki tipologi politik yang tak bisa dilepaskan dari figur SBY,” ujar Yuyun. 

Yuyun pun tak ragu menyebut Gagarin sebagai politisi berkaliber tinggi. Ia menyebut rekam jejak panjang Gagarin di lembaga legislatif, termasuk empat periode sebagai anggota DPRD Pacitan, dua di antaranya menjabat sebagai Wakil Ketua, adalah bukti kapasitas politik yang tak bisa diabaikan. 

“Pak Gagarin itu punya basis elektoral yang nyata. Saat pertama kali maju, suaranya bahkan melebihi ambang BPP, dan ia tercatat sebagai peraih suara tertinggi se-Jawa Timur,” terang Yuyun. 

Lebih dari sekadar angka, Yuyun melihat sisi personal Gagarin yang sering kali tidak disadari publik. “Banyak yang menilai beliau keras. Tapi sesungguhnya, hatinya lembut. Di Pacitan ini, saya hanya menemukan dua politisi yang karakternya mirip beliau, yakni Mas ASB dan Mas Aji. Sama-sama punya strong power, tampak tegas, tapi empatinya tinggi,” ungkapnya. 

Ia juga menyinggung prinsip komunikasi politik yang selama ini dipegang Gagarin. “Dalam berteman maupun berhadapan dengan lawan politik, beliau memegang filosofi ‘jarik suwek aja dijembreng, ning klemprukna. Artinya, tak suka membuka aib orang,” jelas Yuyun. 

Soal kontribusinya di Golkar, Yuyun tak menampik bahwa Gagarin punya andil besar. Salah satu yang paling nyata, menurutnya, adalah berdirinya kantor DPD Golkar Pacitan dua lantai yang kini menjadi simbol kemegahan Partai Golkar di Pacitan. “Itu prestasi monumental. Dan itu tak lepas dari kiprah Pak Gagarin selama memimpin Golkar,” tegasnya.
Komentar

Tampilkan