![]() |
Beathor Suryadi | sumber foto : Chanel Youtube Abraham Samad |
KOMINFORMA, JAKARTA, — Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, angkat suara soal polemik usia Gibran Rakabuming Raka saat mencalonkan diri di Pilpres 2024. Menurutnya, jalan terbaik bukan lewat pemakzulan, melainkan pengunduran diri secara sukarela.
“Mundurkan Gibran, bukan makzulkan,” tegas Beathor dalam pernyataannya, Senin (30/6).
Ia menilai proses pemakzulan terhadap Wakil Presiden terlalu panjang, rumit, dan berisiko memicu konflik politik yang tak perlu. Beathor mendorong para elite politik, khususnya pimpinan DPR RI, untuk menemui langsung Joko Widodo, yang kini sudah tidak menjabat, demi membuka jalan damai.
“Bayangkan kalau pimpinan DPR duduk bareng Jokowi, bicara dari hati ke hati soal pentingnya menjaga marwah konstitusi. Mereka bisa sampaikan permintaan maaf atas kekosongan data soal usia dan syarat capres-cawapres. Lalu, diumumkan bahwa Gibran mundur karena belum genap 40 tahun saat Pilpres,” jelas Beathor.
Menurutnya, jika langkah ini diambil secara sukarela, prosesnya bisa selesai dalam waktu 1–2 hari. Jokowi bisa menyampaikan langsung pengunduran diri Gibran, lalu tahapan kenegaraan berikutnya diserahkan ke Mahkamah Konstitusi dan MPR RI.
Beathor menegaskan, pilihan mundur jauh lebih elegan daripada memaksakan proses hukum dan politik yang melelahkan.